Showing posts with label Kisah Motivasi. Show all posts
Showing posts with label Kisah Motivasi. Show all posts

Tuesday, November 17, 2015

Belajarlah Dari Para Pemecah Rekor Dunia


Banyak inspirasi yang diberikan para peraih medali di ajang olahraga dunia sekelas Olimpiade. Di antaranya adalah dari para pemecah rekor. Sebagian menyebutkan kesuksesannya itu karena teknis, sebagian lain karena kekuatan psikologis.

Setiap pencetak rekor memiliki kisah perjuangan yang khas sebelum meraih prestasinya itu. Banyak di antaranya yang bisa dipelajari sebagai motivasi untuk meraih prestasi tertinggi baik di dunia olahraga maupun kehidupan lainnya. Sebelum mendapatkan segudang inspirasi lagi dari para juara di Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil 2016, mari simak apa yang dilakukan para peraih rekor di Olimpiade terakhir London 2012 lalu.

1. Usain Bolt, Pemegang Rekor Lari 100 m
Pelari asal Jamaika ini memenangkan nomor lari 100 m plus mencatatkan rekor Olimpiade baru dengan waktu 9,63 detik. Rekor tersebut mempertajam rekor Olimpiade sebelumnya yang ia buat di Beijing 2008, yakni 9,69 detik. Apa rahasia suksesnya? “Saya telah belajar bertahun-tahun bahwa jika kita memikirkan perlombaan terus (ketika akan bertanding), hal itu justru akan membuat kita stres. Jadi saya coba lebih rileks dengan bermain video games” katanya. Ini nasihat sederhana namun di tengah persaingan yang sengit ketenangan justru menjadi modal berharga. Tentu saja hal itu dilakukan setelah sebelumnya berlatih keras karena tanpa usaha tak ada rekor yang bisa dibuat.

2. Ye Shiwen, Pemegang Rekor Renang 200 m Dan 400 m Gaya Ganti
Dalam usianya yang masih 16 tahun, Ye Shiwen mampu membuat dunia terkejut dengan membuat dua rekor di cabang renang 200 m gaya ganti dan 400 m gaya ganti. Di 400 m gaya ganti ia memecahkan rekor dunia dengan catatan waktu 4 menit 28,43 detik. Sedangkan rekor Olimpiade di 200 m dibuat dengan waktu 2 menit 07,57 detik.

Prestasinya di 400 meter sangat mencengangkan. Gaya ganti ini berarti berenang dengan urutan gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas yang masing-masing ditempuh per 50 meter sebanyak dua kali putaran. Ketika berenang gaya bebas di 50 meter pertama ia mencatatkan waktu 29,25 detik dan di gaya bebas kedua waktunya menjadi 28,93 detik. Kecepatan ini malah melebihi kecepatan perenang pria Ryan Lochte. Karena dianggap tak wajar banyak yang menduga ia melakukan doping. Namun banyak juga yang membela, termasuk para pelatihnya. Shiwen sendiri menyebutkan keberhasilannya itu sebagi hasil dari kerja keras. "Catatan waktu itu saya dapat dari kerja keras serta latihan keras dan saya tidak akan pernah menggunakan obat-obatan yang dilarang," katanya.

3. Melissa Jeanette Franklin, Pemegang Rekor Gaya Punggung 200 m
Perempuan kelahiran 10 Mei 1995 ini merebut empat medali emas di Olimpiade 2012 London yaitu dua dari gaya punggung (100 m dan 200 m), estafet gaya bebas (4 x 400 m) dan estafet gaya ganti (4 x 100 m). Di gaya punggung 200 m ia mencatatkan rekor dunia dengan waktu 2 menit 04,06 detik. Menurutnya ia selalu berusaha rileks setiap kali bertanding. Selain itu adalah dukungan orangtua. Orangtuanya selalu berada di belakangnya apakah ia menang atau kalah. Hal ini penting karena dengan dukungan saat kalah hal ini justru akan mendorongnya untuk memperbaiki kekurangan. “Kekalahan bukan akhir dari segalanya,” katanya.

4. Om Yun-Chol, Pemegang Rekor Angkat Berat Kelas 56 kg
Prestasi Om Yun-Chol (Korea Utara) di cabang angkat berat kelas 56 kg mengejutkan. Hampir tak ada yang menduga ia akan memenangkan medali emas. Bahkan ia ditempatkan di kelompok B yang main di pagi hari. Juara dunia Wu Jingbiao (Tiongkok) berada di kelompok A bersama unggulan lainnya. Kelompok B ini umumnya tak diunggulkan akan meraih medali. Namun prestasi yang dibuat Yun-Chol di pagi hari sudah membuat rekor Olimpiade baru untuk angkatan clean & jerk dengan total angkatan 293 kg (125 kg snatch dan 168 kg clean & jerk). Ternyata total angkatan itu tak bisa disamai para unggulan yang bertanding sore harinya hingga Yun-Chol berhak atas medali emas.

Ia melakukannya dengan trik menarik. Dalam tiga kali angkatan ia melakukannya dengan langsung mengangkat beban yang berat, 160 kg yang kemudian tambah menjadi 165 kg dan 168 kg. Padahal Jingbiao saja memulainya dengan angkatan 156 kg. "Saya ingin mengangkat beban yang berat dan membuat atlet lain gugup. Saya ingin menciptakan tekanan lebih kepada atlet-atlet lain," katanya. Taktiknya itu berhasil.

5. Erba Tiki Gelana, Pemegang Rekor Maraton Putri
Pelari yang diunggulkan meraih medali emas maraton putri sebenarnya adalah pelari-pelari Kenya dan Rusia. Namun kenyataannya yang jadi pemenang justru pelari debutan asal Etiopia, Tiki Gelana. Ia bahkan mencatatkan rekor Olimpiade baru 2 jam 23 menit 7 detik.

Ini adalah medali emas pertama Etiopia dari cabang maraton setelah Fatuma Roba melakukannya pada Olimpiade Atlanta 1996. Karena itulah kemenangan ini menjadi berarti bagi Tiki dan negaranya. Apa rahasia kemenangannya? “Ini pertama kalinya saya ikut Olimpiade. Yang saya catat dari pengalaman ini adalah betapa pentingnya persiapan lebih dini (jauh-jauh hari). Saya akan bekerja dua kali lebih keras agar meraih waktu terbaik di Rio de Janeiro (Olimpiade 2016)” katanya.

6. Sally Pearson, Pemegang Rekor Lari Gawang 100 m Putri
Perempuan kelahiran 19 September 1986 ini sudah sejak lama memimpikan meraih medali emas di Olimpiade. Ketika ia masih duduk di SMP ia mulai belajar atletik. Dan saat usianya 14 tahun ia sudah memenangkan kejuaraan nasional 100 m lari gawang. Saat itulah ia diperkirakan akan menjadi pelari masa depan Australia. Namun saat berlaga di Olimpiade Beijing, ia hanya meraih medali perak. Kekalahan itu membuatnya terus berlatih agar bisa meraih medali emas di Olimpiade London. Terbukti di Inggris, ia bisa menjadi yang tercepat di 100 m lari gawang putri. Bahkan ia juga membukukan rekor Olimpiade baru dengan catatan waktu 12 menit 35 detik.

”Saya menginginkan medali emas. Saya sudah bekerja empat tahun untuk mendapatkan medali emas itu dan sudah memimpikannya sejak 12 tahun lalu ketika Cathy Freeman (pelari Australia pemenang lari 400 m Olimpiade 2000 Sydney) memenangkan medali emas di Sydney” paparnya.

Setiap atlet memang punya cara sendiri untuk memotivasi dirinya sendiri supaya mampu memberikan kemampuan terbaiknya di pesta olahraga dunia. Dengan motivasi itu mereka terdorong untuk selalu berlatih keras, fokus pada tujuan, dan akhirnya berhasil meraih apa yang diimpikannya bahkan dengan hasil yang mengagumkan. Luar biasa!

Demikian artikel tentang belajarlah dari para pemecah rekor dunia. Semoga bermanfaat :)

Sunday, November 15, 2015

Tak Ada Yang Tak Mungkin Jika Kita Mau Berjuang


Kisah nyata ini terjadi di Hongkong..

Sepasang suami istri miskin bernama Charles Chan dan Lee Lee Chan adalah pengungsi perang sipil Tiongkok, yang tinggal di kawasan kumuh Hongkong pada tahun 1954. Sang suami bekerja sebagai kuli. Gajinya sangat kecil.

Saat itu sang istri sudah hamil tua. Karena tidak memiliki uang untuk melakukan operasi caesar yang begitu mahal, maka sang istri pun harus menderita untuk menunggu kelahiran bayinya secara normal.

Si bayi tidak juga lahir seperti bayi umumnya. Bayi ini berada dalam kandungan ibunya selama 12 bulan, 3 bulan lebih lama dari kelahiran bayi umumnya.

Namun setelah menunggu hampir satu tahun, tidak ada tanda tanda sang ibu akan melahirkan secara normal. Akhirnya dokter pun memaksa untuk melakukan operasi caesar, demi keselamatan nyawa ibu dan bayinya. Sang ayah yang miskin dengan gajinya yang sangat kecil itu tentunya tidak sanggup untuk membayar biaya operasi kelahiran putranya, sehingga terlilit hutang besar pada lintah darat.

Karena tidak mampu membayar hutang, maka lintah darat pun mendesak keluarga malang ini untuk segera menjual bayinya, agar bisa menebus hutang-hutangnya. Kesedihan dan ketakutan yang luar biasa merundung orang tua si bayi. Mereka mencoba segala jalan untuk mendapatkan uang. Setelah kesana kemari berjuang mencari uang, singkat cerita akhirnya ada seorang teman yang bersedia membantu melunasi hutang-hutang tersebut dan bayi itu pun bisa diselamatkan.

Untuk membesarkan sang bayi, juga bukan suatu hal yang mudah bagi mereka. Mereka sekeluarga terpaksa tinggal di kawasan miskin di Hong Kong, dengan hidup yang sangat sederhana dan merana.

Kehidupan mereka mulai sedikit membaik, ketika sang ayah mendapat pekerjaan sebagai juru masak di kedutaan Hong Kong di Australia. Pemindahan yang mendadak ke Australia, tentu membawa kerepotan sendiri bagi anaknya yang baru berusia 7 tahun, karena sulit mengikuti pelajaran di sana dalam bahasa ibunya yang berbeda. Terpaksa ayahnya mengirimkan balik anaknya ke Hong Kong.

Akan tetapi si anak bukan dikirim ke sekolah biasa.. Ia malah dimasukkan ke Sekolah Opera Peking. Si anak harus menjalankan berbagai latihan berat untuk belajar berbagai keterampilan seperti bernyanyi, menari, berakting dalam opera, akrobatik dan bela diri. Walaupun lelah, ia tetap menyukainya dan merasa betah. Ia baru meninggalkan sekolahnya setelah belajar selama 10 tahun lamanya, dibandingkan anak-anak lain yang hanya belajar 2-3 tahun saja.

Dengan penuh keyakinan, ia mulai terjun ke masyarakat mencari pekerjaan yang membutuhkan keterampilannya. Kebetulan ada seorang produser yang sedang kebingungan mencari pemeran pengganti (stuntman) untuk berbagai adegan berbahaya dalam film. Tanpa pikir panjang, ia pun langsung menerima adegan itu.

Bayi itu bernama Chan Kong-Sang, yang memiliki arti lahir di Hongkong pada 7 April 1954, dan sekarang kita kenal dengan nama Jackie Chan. Ketika kecil, Chan mendapat julukan Pao Pao yang berarti bocah peluru. Pemberian nama ini bukannya tanpa alasan, karena Chan ketika kecil dikenal sebagai anak yang memiliki karakter yang lincah dan memiliki berat sekitar 5,4 kg.

Dengan kerja keras dan keteguhan hati, Jackie Chan sukses mengubah nasibnya dari seorang remaja miskin menjadi bintang utama yang gemilang. Hampir 100 film telah diperankannya, dan hampir semua mencapai Box Office. Jackie Chan terkenal sebagai aktor dengan kekayaan lebih dari USD 130 juta.

Ia sering berpesan, "Jangan biarkan keadaan mengendalikanmu. Anda lah yang harus mengubah keadaan!"

Tidak ada yang tidak mungkin, jika kita mau berjuang. Luar biasa!!! Semoga artikel ini bermanfaat :)

Friday, November 13, 2015

Kisah Seorang Pemuda Dengan Bapak-Bapak Tukang Rujak


Kemarin hujan mulai jam 9 pagi, seorang tukang rujak numpang berteduh di teras ruko saya.

Masih penuh gerobaknya, buah-buah tertata rapi. Kulihat beliau membuka buku kecil, rupanya Al Quran. Beliau tekun dengan Al-Qurannya. Sampai jam 10 hujan blm berhenti.

Saya mulai risau karena sepi tak ada pembeli datang.

Saya keluar memberikan air minum.

“Kalau musim hujan jualannya repot juga ya, Pak… ” .. “Mana masih banyak banget.”

Beliau tersenyum, “Iya mas.. Mudah-mudahan ada rejekinya.. .” jawabnya.

“Aamiin,” kataku.

“Kalau gak abis gimana, Pak?”. tanyaku.

“Kalau gak abis ya risiko, Mas.., kayak semangka, melon yang udah kebuka ya kasih ke tetangga, mereka juga seneng daripada kebuang. kayak bengkoang, jambu, mangga yang masih bagus bisa disimpan. Mudah-mudahan aja dapet nilai sedekah,” katanya tersenyum.

“Kalau hujan terus sampai sore gimana, Pak?” tanyaku lagi.

“Alhamdulillah mas… Berarti rejeki saya hari ini diizinkan banyak berdoa. Kan kalau hujan waktu mustajab buat berdoa bu…” Katanya sambil tersenyum.

“Dikasih kesempatan berdoa juga rejeki, Mas…”

“kalau gak dapet uang gimana, Pak?” tanyaku lagi.

“Berarti rejeki saya bersabar, Mas… Allah yang ngatur rejeki, Mas… Saya bergantung sama Allah.. Apa aja bentuk rejeki yang Allah kasih ya saya syukuri aja. Tapi Alhamdulillah, saya jualan rujak belum pernah kelaparan.

“Pernah gak dapat uang sama sekali, tau tau tetangga ngirimin makanan. Kita hidup cari apa Mas, yang penting bisa makan biar ada tenaga buat ibadah dan usaha,” katanya lagi sambil memasukan Al-Qurannya ke kotak di gerobak.

“Mumpung hujannya rintik, Mas… Saya bisa jalan ..Makasih yaa ,Mas…”

Saya terpana. Betapa malunya saya, dipenuhi rasa gelisah ketika hujan datang, begitu khawatirnya rejeki materi tak didapat sampai mengabaikan nikmat yang ada di depan mata.

Saya jadi sadar bahwa rizki hidayah, dapat beribadah, dapat bersyukur dan bersabar adalah jauh…jauh lebih berharga daripada uang, harta dan jabatan…

Sekian artikel tentang kisah seorang pemuda dengan bapak-bapak tukang rujak. Semoga bermanfaat :)

Thursday, November 12, 2015

Belajar Dari Kegagalan Ala Thomas Alfa Edison


Thomas Alfa Edison, siapa sih yang ngga kenal. Penemu lampu pijar. Awal mulanya beliau dianggap bodoh oleh gurunya sehingga dia dikeluarkan dari sekolah. Ibunya memutuskan untuk mengajarnya sendiri karena tidak ada satupun sekolah yang mau menerimanya.

Karier penemuannya diawali seteliah dia membaca buku School of Natural Philosophy karya RG Parker (isinya petunjuk pratis untuk melakukan eksperimen di rumah) dan Dictionary Of Science. Ibunya lalu membuatkan dia sebuah Lab kecil di rumah.

Penemuan terbesarnya sepanjang masa adalah Lampu pijar, Namun sebenarnya Thomas alfa Edison telah menemukan banyak alat dan telah dipatentkan sebelum dia menemukan lampu pijar. Penemuan yang telah di patenkannya tercatat sebanyak 1.093 buah.

Pada saat dia menemukan lampu pijar ini Thomas Alfa Edison telah mengalami kegagalan sampai sebanyak 9.998 kali, baru pada percobaan yang ke 9.999 dia berhasil dan sukse menciptakan lampu pijar yang benar-benar menyala dengan terangnya.

Pada saat keberhasilannya di capai, dia sempat ditanya : Apa Kunci kesuksesannya ?

Thomas Alfa Edison menjawab : “SAYA SUKSES, KARENA SAYA TELAH KEHABISAN APA YANG DISEBUT KEGAGALAN”.

Bayangkan dia telah banyak sekali mengalami kegagalan yang terus menerus dan berulang-ulang .

Bahkan pada saat dia ditanya apakah tidak bosan dengan kegagalan?

Thomas Alfa Edison menjawab “DENGAN KEGAGALAN TERSEBUT, SAYA MALAH BISA MENGETAHUI RIBUAN CARA AGAR LAMPU TIDAK MENYALA”.

Luar biasa bukan walaupun sudah sedemikian banyaknya dia mengalami kegagalan, dia masih memandang kegagalan dari kaca mata yang positif. Kegagalan bukan sebagai kekalahan tapi di pandang dari sisi lain dan bermanfaat baginya, yaitu malah dia mengetahui cara agar lampu tidak menyala.

Cara pandang dan kegigihan beliau inilah yang harus kita teladani, walaupun sudah sedemikian banyak mengalami kegagalan Thomas Alfa Edison tetap tidak patah semangat bahkan bisa meyakinkan orang lain untuk mendanai “Proyek gagal” nya secara berulang-ulang.

Demikian artikel tentang belajar dari kegagalan ala thomas alfa edison. Semoga bermanfaat :)

5 Penyesalan Terbesar Manusia


Aku menyesal tak mendengarkan nasehat ayah dan ibu dulu. Aku menyesal karena tak pernah melakukan olahraga hingga kini aku menyadari bahwa olahraga sangat dibutuhkan tubuhku. Aku menyesal tak belajar baik dan lebih memilih bermain saat sekolah dulu, aku menyesal tak pernah melakukan yang terbaik. Aku menyesal, ya, kini aku menyesalinya.

Seperti yang kita tahu, penyesalan selalu datang di waktu akhir. Setelah semua yang dilakukan diharapkan bisa mendatangkan kebaikan, dianggap menyenangkan, ternyata hal tersebut justru membuat seseorang terjatuh dan rugi. Ada banyak penyesalan yang dirasakan oleh seseorang. Dikutip dari laman yourtango.com, inilah sedikitnya 5 penyesalan besar yang dirasakan seseorang. Dan mungkin, penyesalan ini juga kamu rasakan sekarang.


1. Pribadi Yang Terlalu Cuek Dan Tak Peduli Dengan Orang Sekitar
Jika kamu perhatikan, tak sedikit orang di sekitarmu yang mungkin lebih memilih berdiam diri di kamar, menutup diri dan tak mau bergaul dengan orang-orang di sekitarnya. Baginya, bergaul bukan hal yang menguntungkan. Ia pun akan lebih memilih diam dan asik dengan dunianya sendiri. Tapi tahukah kamu, saat ia telah berhasil melakukan sosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya. Ia akan sadar bahwa perasaan cuek, tak peduli dan egoisnya selama ini seharusnya tak pernah ia lakukan. Bergaul dengan banyak orang adalah hal yang menyenangkan dan memberimu banyak keuntungan.

2. Mengabaikan Kesehatan
Bagi kamu yang tidak pernah memperhatikan kesehatan dan menjalankan pola hidup yang buruk, saat kamu jatuh sakit karena kebiasaan burukmu ini. Dipastikan, kamu akan merasakan penyesalan besar. Kenapa aku tak menjaga kesehatan? Kenapa aku dulu memilih gaya hidup itu? Kini aku sakit, kenapa ini terjadi padaku? Ingat Ladies, penyesalan akan selalu datang di waktu akhir.

3. Pilihan Karir Yang Salah
Pilihan karir menjadi salah satu penyesalan yang besar dalam hidup. Kenapa harus bekerja di bidang ini? Aku tak menyukainya, aku tak tahan dengan ini semua? Kenapa aku harus berada di tempat ini untuk mencari uang? Mungkin, inilah beberapa pertanyaan sekaligus pernyataan penyesalan yang akan kamu ungkapkan saat dirimu salah memilih karir yang tepat.

4. Melakukan Aborsi
Beberapa penelitian menyebutkan jika wanita-wanita yang pernah melakukan aborsi akan merasakan penyesalan mendalam di hidupnya. Bahkan, penyesalan ini akan dirasakan hingga usianya mencapai senja sekalipun. Penyesalan ini biasanya beriringan dengan perasaan sedih, bersalah dan kecewa karena telah melakukan aborsi.

5. Putus Sekolah
Study mengungkapkan jika orang-orang yang memilih atau terpaksa putus sekolah akan lebih berisiko mengalami penyesalan besar dalam hidup. Bagaimana tidak, putus sekolah akan membuat seseorang menjadi terlihat berbeda di mata orang lain. Ada kenangan indah yang bisa diukir di sekolah sementara ia yang putus sekolah tak pernah merasakan kenangan indah itu.

Guys , itulah 5 penyesalan besar yang biasa dialami seseorang di dalam hidup. Selain penyesalan di atas, penyesalan lain yang mungkin dirasakan seseorang adalah menjadi remaja yang nakal dan suka membantah nasehat orang tua, menjadi pribadi yang tak percaya dengan cinta, menjadi pribadi yang diselimuti dengan perasaan dendam dan menjadi pribadi yang terlalu ambisius.

Ditinggal Ibu, Bocah 7 Tahun Berjuang Rawat Ayah Sendirian


Saat orang yang kita sayangi jatuh sakit, tak tega rasanya untuk meninggalkannya begitu saja. Kita pasti ingin selalu berada di dekatnya. Memastikan bahwa kondisinya akan semakin membaik dari waktu ke waktu.

Ou Yanglin, bocah usia 7 tahun ini seharusnya bisa menikmati masa kanak-kanaknya dengan bermain dan bersekolah bersama teman-teman. Namun, karena keadaan, dia harus menanggung beban yang seharusnya tak tak pernah ada. Dilansir dari shanghaiist.com,Yanglin harus merawat sang ayah Ou Tongming (37 tahun) yang lumpuh.

Tongming sekarang hanya bisa terkulai di tempat tidur setelah bulan Juni 2013 lalu ia jatuh dari lantai dua rumah yang sedang dibangun. Ia pun langsung dilarikan ke rumah sakit. Karena kecelakaan tersebut, Tongming mengalami patah tulang rusuk, fraktur vertebra, dan cedera tulang belakang yang menyebabkan kelumpuhan dari pinggang ke bawah.

Setelah menghabiskan banyak biaya untuk pengobatan dan perawatan, kesehatan Tongming tak juga membaik. Akhirnya ia hanya bisa terkulai di tempat tidur. Setelah setahun tanpa ada tanda-tanda kondisi Tongming membaik, sang istri dan putrinya yang berusia 3 tahun meninggalkan rumah.

Akhirnya, mau tak mau Yanglin lah yang kini merawat ayahnya. Bocah yang duduk di bangku kelas 1 SD ini bangun pukul 6 setiap pagi. Kemudian, ia menyiapkan sarapan untuk ayahnya sebelum pergi ke sekolah. Setelah makan siang, ia kembali pulang ke rumah untuk menyuapi ayahnya. Usai sekolah, ia mengumpulkan sampah dan menukarnya dengan uang.

"Ayah butuh obat tapi aku tidak punya uang," kata Yanglin. Dalam sehari, ia hanya bisa mengumpulkan uang sebesar 20 yuan (sekitar 43 ribu rupiah) dari hasilnya memulung.

Karena hanya bisa berbaring di tempat tidur, tubuh Tongming mengalami ruam-ruam dan Yanglin harus mengoleskan obat untuk ayahnya tersebut. Pemerintah juga memberikan bantuan pada Tongming dan Yanglin sebesar 300 yuan (sekitar 650 ribu rupiah) setiap bulannya. Sejumlah tetangga juga kadang memberikan makanan dan bantuan pada mereka.

Tak ingin membebani putranya, Tongming sempat berniat untuk bunuh diri lebih dari sekali. Tapi ia tak tega membayangkan putranya jadi yatim. Sementara itu Yanglin sendiri berkata, "Aku tak bisa hidup tanpa ayah." Yanglin pun mengungkapkan dirinya ingin segera dewasa sehingga bisa cari uang untuk mengobati ayahnya.

Semoga perjuangan Yanglin merawat dan mengobati ayahnya bisa berbuah manis pada akhirnya, ya Guys. Sekian artikel dari saya, Semoga bermanfaat :)

Cerita Mengharukan Bai Fang Li, Kakek Tua Tukang Becak Yang Menyekolahkan 300 Anak Miskin


Cerita Motivasi hidup kali ini adalah tentang seorang kakek tua tukang becak yang telah menyekolahkan 300 anak miskin, berikut ini langsung saja kita baca artikelnya.
Bai Fang Li seseorang yang namanya hingga saat ini masih harum di negeri China. Dahulu dia merupakan seorang tukang becak yang telah dikenal hampir diseluruh penjuru china karena memiliki hati emas. Bahkan cerita dari kebaikan Bai Fang Li saat ini masih tersohor walaupun itu telah terjadi pada 1987 silam.

Semula Bai merupakan seorang pensiunan yang kemudian sengaja melanjutkan hidupnya dengan pulang ke kampung halamannya. Pada suatu ketika dia melihat banyak anak – anak kurang mampu yang bekerja di ladang dan juga sawah.

Anak Bai Fang Li bercerita “Dia bertanya kenapa banyak anak – anak tidak sekolah. Lalu saya katakan bahwa mereka anak anak kurang mampu sehingga tidak mampu untuk membayar uang sekolah. ayah kemudian khawatir dann kemudian menyumbangkan uang 5000 yuan untuk sekolah di kampung halaman kami,”.

Bai Fang Li Menjadi Tukang Becak

Pada saat itu, Bai Fang Li masih merasa tidak cukup untuk dapat membantu anak – anak itu, dan pada akhirnya dia memutuskan untuk menjadi tukang becak atau penarik becak yang pada saat itu umurnya yang sudah 74 tahun.


Awalnya anak – anak Bai mengingatkan ayahnya agar tidak menarik becak karena umurnya yang sudah tidak muda lagi, apalagi saat itu pendengarannya sudah mulai berkurang, akan tetapi nasehat dari anaknya di acuhkan olehnya.

Lebih banyak waktu yang dihabiskannya untuk mangkal di pinggir rel untuk menunggu para penumpang yang ingin menggunakan jasa becaknya. Anaknya mengatakan kalau Beliau selalu berangkat subuh dan pulang saat hari sudah mulai gelap. Perhari beliau berhasil mengumpulkan 20 hingga 30 yuan. Saat sampai di rumah beliau lalu menyimpan uang tersebut dengan baik.

Kemudian, untuk dapat memperbesar usahanya dalam memenuhi kebutuhan para anak asuhnya, Beliau kemudian pindah ke rumah yang sangat kecil, yang hanya mempunyai satu ruang. Rumah berada tepat di pinggir rel, hal itu memungkinkan agar dia dapat melayani penumpang selama 24 jam. Pada saat itu kesungguhannya semakin besar, beliau hanya makan makanan seadanya, bahkan Ia memakai baju bekas yang telah dia temukan, hal itu tentunya agar Ia tidak mengeluarkan banyak uang untuk dirinya, melainkan uangnya Ia simpan untuk kebutuhan para anak asuhnya.

Xu Xiu Xiang, seseorang yang bekerja di sebuah yayasan pendukung pendidikan mengatakan bahwa Bai tidak pernah lupa memberi uang untuk ke sekolah bahkan tak segan mengomeli kami agar uang yang dia berikan benar – benar dikirim ke sekolah. Dan setiap beliau memberikan uang tersebut beliau merasa senang dan beliau mengatakan kalau Ia telah menuntaskan misinya lagi.

Pada suatu hari, ketika umurnya yang sudah hampir 90 tahun serta badannya yang kian ringkih, Beliau datang ke sekolah Tianjin Yao Hua, Kemudian beliau menyerahkan sekotak uang terakhir yang bisa dikumpulkan olehnya.

Bai Fang Li pun berpesan “Saya sudah tidak bisa mengayuh becak lagi. Saya tidak dapat menyumbang lagi. Dan ini mungkin adalah uang terakhir yang bisa saya sumbangkan, Saya berharap anak – anak dapat terus sekolah dengan rajin dan berharap suatu saat mereka mendapatkan pekerjaan dan dapat berkontribusi kepada negara kita.

Pesan Beliau ini pun kemudian disambut tangisan histeris oleh para anak asuhnya. Lalu pada tahun 2005, Beliau benar – benar telah meninggalkan 300 anak asuh yang dibiayai olehnya selama dua dekade. Bai Fang Li telah didiagnosa menderita kanker paru-paru.
Sampai akhir hidupnya Bai terhitung sudah menyumbangkan sebesar 350 ribu Yuan atau sekitar Rp500 juta.

Untuk menghargai jasa beliau, warga sekitar Tian Jin kemudian telah membangun monumen Bai. Oleh penduduk Tian Jian, Bai Fang Li merupakan sosok pahlawan mereka yang tidak dapat tergantikan.


Cerita mengharukan kakek tua tukang becak ini sungguh menyentuh hati, bagaimana tidak? Di usianya yang sudah tua, dia rela bekerja keras untuk dapat menyekolahkan anak anak kurang mampu dikotanya yang jumlahnya hingga 300 anak. Penghargaan yang diberikan oleh warga sekitar Tian Jin kepadanya sebagai sosok pahlawan merupakan penghargaan yang memang pantas Beliau dapatkan.

Sekian artikel tentang kisah mengharukan Bai Fang Li kakek tua tukang becak. Semoga bermanfaat :)

Kisah Melamar Kekasih Paling Menguras Air Mata


Mungkin sang kekasih tak punya harapan untuk hidup lebih lama. Tapi hal itu tak membuat cinta Liu Jinwei (28 tahun) pada kekasihnya Sun Xidong (36 tahun) berpaling. Pasangan kekasih ini memang berencana untuk menikah akhir tahun mendatang. Sayang, Sun harus menjalani perawatan dan pengobatan di rumah sakit karena didiagnosis menderita penyakit kanker kulit melanoma.

Liu mengungkapkan bahwa Sun sudah tak memiliki orang tua, rumah, apalagi uang. Tapi ia tetap ingin menikahi Sun apapun yang terjadi. Setelah membulatkan tekad, Liu akhirnya melamar Sun. Kalau biasanya sang pria yang berlutut dan melamar wanita pujaannya, kini yang terjadi adalah sebaliknya. Saat menjenguk Sun di rumah sakit, Liu datang dengan penampilan lengkap seperti seorang pengantin. Liu pun menghampiri Sun dan berlutut di depan Sun, Liu ingin Sun menerima ajakannya untuk menikah. Kontan keduanya langsung menangis haru, cinta keduanya memang sudah begitu kuat.

Ah, begitu indah cinta sejati itu. Kamu , atas nama cinta, percayakah Anda jika seseorang bisa rela melakukan apapun demi bisa membahagiakan sang kekasih tercinta?

Itulah sedikit kisah melamar kekasih paling menguras air mata. Semoga bermanfaat :)

Hati Emas Pemulung, Adopsi 30 Bayi Terlantar


Banyak orang yang tega membuang bayi yang masih hidup dengan banyak alasan. Malu karena sang bayi lahir di luar pernikahan, atau.. takut karena tidak punya biaya untuk menghidupi sang bayi. Tapi tahukah Anda, seorang pemulung di China mampu mengadopsi 30 bayi yang dibuang. Inilah kebesaran hati Tuhan yang kadang tak mampu dirasakan semua orang.

Nama wanita ini adalah Lou Xiaoying, usianya saat ini 88 tahun. Pekerjaannya adalah pemulung sampah, suami Lou Xiaoying telah meninggal 17 tahun yang lalu. Keadaan hidup yang sulit dan keterbatasan ekonomi tidak mengecilkan hati Lou Xiaoying untuk berbuat baik pada sesama manusia. Dia telah mengadopsi 30 bayi sejak tahun 1972.

Walaupun usianya sudah menua, kebaikan hati Lou Xiaoying tidak surut dimakan usia. Anak adopsi yang paling muda saat ini berusia enam tahun, namanya Zhang Qilin. Lou Xiaoying menemukan bayi tersebut di tempat sampah. Dengan kondisi yang lemah, wanita itu membawa sang bayi ke rumahnya yang sangat kecil untuk dirawat. "Kini dia sudah menjadi anak yang sehat dan bahagia," ujar Lou Xiaoying.

Sementara itu, anak adopsi pertama ditemukan Lou Xiaoying di jalan, seorang bayi perempuan. "Ia terbaring di antara sampah di jalan, terlantar," kenang wanita tua itu. Dengan keterbatasan Tidak semua bayi yang ditemukan dan dirawat Lou Xiaoying terus bersamanya hingga dewasa. Beberapa di antara mereka diadopsi keluarga yang lebih mampu.

"Saya tidak mengerti mengapa orang-orang tega meninggalkan bayi selemah itu di jalan," ujar Lou Xiaoying. Baginya, bayi-bayi tersebut adalah makhluk hidup yang berharga, mereka seharusnya mendapat kasih sayang dan cinta.

Kisah ini mulai menyebar ke seluruh China dan mendapat perhatian dunia. Seseorang yang menaruh simpati pada kisah ini Seseorang yang simpatik terhadap Lou mengatakan bahwa pemerintah, sekolah, dan masyarakat China yang tak berbuat apa-apa seharusnya malu pada Lou. “Dia tak punya uang atau kekuasaan, tetapi mampu menyelamatkan anak-anak dari kematian dan kondisi yang lebih parah,” ungkapnya.

Kisah nyata ini membuktikan bahwa kebaikan hati seseorang tidak dapat dinilai dengan materi. Seorang pemulung sampah yang kehidupannya sulit bisa memiliki hati semulia emas.

Jadilah manusia yang berguna untuk orang lain. Jangan menunggu materi atau kesempatan. Hati mulia yang akan menuntun Anda.

Sekian artikel tentang hati emas pemulung. Semoga bermanfaat artikel ini :)

Tuesday, November 10, 2015

Kompaknya 2 Anggota TNI Berbagi Mie Instant Di Tengah Kabut Asap


Beredar foto dua anggota TNI ini yang tengah menangani kebakaran hutan dan lahan bikin heboh di media sosial. Foto ini pun menjadi viral di media sosial. Dalam foto tersebut terlihat kedua anggota TNI itu terlihat kompak bukan cuma dalam menangani kabut asap, namun juga ketika beristirahat. Kekompakannya nampak terlihat saat seorang anggota TNI tengah memberikan mie instan yang belum matang kepada rekannya. Kedua anggota TNI itu nampak lelah usai menangani kebakaran hutan dan lahan. Keduanya tengah istirahat di atas bebatuan. Ketika istirahat itu, seorang anggota TNI menyodorkan mie instan kepada rekan yang berada persis di sampingnya. Sayang, belum diketahui di mana lokasi persis dua anggota TNI tersebut tengah melakukan tugasnya. Dari foto yang beredar, tak ada keterangan lokasi maupun orang yang mengabadikan momen dua anggota TNI tersebut. Seperti diketahui, Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah mengirimkan kembali 1.000 prajurit untuk menanggulangi kebakaran hutan dan kabut asap di Sumatera dan Kalimantan. Pengiriman ini sekaligus menggantikan pasukan yang telah berusaha keras memadamkan api hingga masuk ke pedalaman.

Sumber : merdeka.com

Kisah Haru Gadis Pemenang Kontes Kecantikan Cium Kaki Ibunda Tercinta


Ibu memang sosok paling penting dalam kehidupan seseorang. Jasa dan semua pengorbanan ibu selamanya tak akan bisa dibalas oleh sang anak. Dan sudah jadi kewajiban seorang anak untuk memuliakan ibunda tercintanya.

Khanittha Phasaeng, gadis 17 tahun ini memenangkan kontes kecantikan Miss Uncensored News Thailand 2015. Dilansir dari dailymail.co.uk, Khanittha ternyata dibesarkan oleh seorang ibu hebat yang sederhana. Sang ibu membesarkannya seorang diri. Dan untuk memenuhi semua kebutuhan hidup, ibunya menjadi pemulung, mengumpulkan dan mendaur ulang sampah. Khanittha yang memiliki panggilan Mint ini pun langsung mencuri perhatian publik setelah potretnya mencium kaki sang ibu tersebar di dunia maya.

Setelah ditetapkan sebagai juara, Khanittha pulang ke kampung halamannya, bertemu sang ibu tercinta. Ia mengaku sama sekali tak malu punya ibu pemulung. "Apa yang saya dapatkan saat ini semua karena ibu. Kami mencari nafkah dengan pekerjaan halal, jadi untuk apa saya merasa rendah diri," ungkapnya.

Keikutsertaannya dalam kontes kecantikan tadinya karena kebetulan. Khanittha tak menyangka dari hal yang kebetulan itu, ia jadi pemenang dalam kontes kecantikan tersebut. "Ketika juri menyebutkan nama pemenangnya rasanya seperti mimpi saja. Saya tak menyangka gadis biasa seperti saya bisa jadi ratu kecantikan. Semua yang saya peroleh saat ini adalah berkat kerja keras ibu," ujar Khanittha.

Khanittha bisa dibilang hidup dalam kemiskinan. Ibunya sudah bercerai dengan ayahnya ketika ia masih anak-anak. Kini setelah jadi juara kontes kecantikan, Khanittha mendapat banyak tawaran pekerjaan seperti iklan, main film dan tampil di televisi. Namun, ibunya bersikeras akan tetap bekerja sebagai pemulung. "Keluarga saya akan tetap bekerja sebagai pemulung. Ibu saya masih akan tetap mengumpulkan dan memulung sampah dan ia tak mau saya membantunya," kata Khanittha.

Kompetisi Miss Uncensored News Thailand 2015 sendiri dilangsungkan tanggal 25 September. Kompetisi ini terbuka untuk wanita dan transgender.

Ibu memang sosok yang paling penting dalam hidup kita, ya Guys . Doa dan restunya akan selalu jadi cahaya yang menerangi jalan hidup kita selamanya.

Semoga artikel tentang gadis pemenang kontes mencium kaki ibunda tercinta bisa bermanfaat bagi kita semua :)

Ingat! Mengalah Bukan Berarti Kalah


Mengalah tak berarti kalah. Mundur bukan berarti tak berani bertempur. Ungkapan tersebut barangkali sering membuat kita bimbang. Sebab, kadang ungkapan “pengecut” segera muncul akibat kita memutuskan mundur sejenak. Padahal, ada kalanya, mundur sebenarnya sedang mempersiapkan langkah terbaik untuk maju ke depan. Layaknya anak panah yang ditarik ke belakang, justru siap meluncur dengan cepat menuju sasaran.

Untuk itu, jika menghadapi kebimbangan dalam mengambil sebuah keputusan—apakah akan mundur atau mengalah—mungkin tulisan serta cerita berikut bisa kita jadikan pembelajaran bersama.

Dikisahkan, ada seorang bernama Zhang yang mempunyai dua orang putra yang punya watak berlawanan. Yang pertama adalah Zhang Da yang cenderung tamak, dan Zhang Er yang punya sikap suka mengalah. Zhang Er punya prinsip, yang penting bahagia dan hidup harus mengutamakan perdamaian. Karena itu, ketika orangtuanya Zhang meninggal dunia dan harta warisan sang ayah lebih banyak didominasi oleh kakaknya, Zhang Da, ia mengalah. Ia hanya berkata, “Jangan sampai karena masalah harta warisan yang sepele, merusak hubungan persaudaraan.”

Dengan kondisi tersebut, Zhang Da berkembang jadi saudagar kaya. Banyak penduduk desa yang bekerja padanya, meski sebenarnya kurang suka dengan sikapnya. Sedangkan adiknya hanya menjadi orang yang biasa-biasa saja. Namun, karena perangainya yang baik, sang adik disukai oleh banyak orang.

Suatu kali, penduduk desa ingin membangun jalan raya yang menghubungkan desa mereka dengan kota untuk mempermudah penjualan barang-barang hasil desa. Namun, agar jalannya tak berkelok, jalan tersebut harus melalui ladang milik Zhang Da. Karena tamak, ia mau memberikan tanah dengan syarat siapa pun yang lewat harus memberikan sebagian besar pendapatannya pada Zhang Da karena dianggap sudah mengurangi hasil ladangnya yang akan diubah jadi jalan.

Penduduk desa tak mau mengikuti syarat tersebut. Beruntung, Zhang Er yang baik hati mau memberikan tanahnya untuk dipakai. Warisannya yang tak seberapa, diberikan kepada penduduk desa dengan cuma-cuma. Dan, meski agak sedikit berbelok, hal itu tetap sangat membantu penduduk desa sehingga mereka lebih mudah menjual dagangannya. Jalan itu pun makin ramai. Dan, karena tanah itu milik Zhang Er, ia pun mendirikan sebuah kedai teh di sana. Lama-lama, saking ramainya jalan, kedai teh Zhang Er pun makin ramai hingga kedainya berkembang dan ia pun akhirnya jadi saudagar kaya. Sebaliknya, sang kakak, Zhang Da, tak ada lagi penduduk yang mau bekerja dengannya. Akibatnya, ladangnya pun berakhir terlantar sehingga makin lama ia menjadi miskin.

Kisah tersebut mengajarkan kepada kita bahwa dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak sekali hal, yang secara sepintas terlihat merugikan, tetapi sebenarnya akan ada hasil yang baik di belakangnya. Memang, acap kali kita harus berkorban. Tak jarang kita harus mengalami banyak kegagalan. Namun jika kita mampu bersabar, layaknya Zhang Er, apa yang kita “investasikan”—meski terkesan merugi pada awalnya—bisa menjadi “tumbuhan dengan buah lebat” yang bisa kita petik setiap hari.

Mari, hidup dengan bersahaja. Jangan sampai kita mencontoh Zhang Da yang tamak. Meski tampak menguntungkan, jika dilakukan dengan cara-cara yang negatif, suatu kali pasti akan datang “balasan”. Sebaliknya, mari teladani sikap Zhang Er, yang mengalah, namun ujungnya banyak mendatangkan berkah.

Sekian artikel tentang mengalah bukan berarti kalah. Semoga bermanfaat dan kita bisa mengambil hikmah dari sekilas cerita di atas :)

Potret Gadis Cilik Kerjakan PR Di Pinggir Jalan


Potret Gadis Cilik Kerjakan PR di Pinggir Jalan, Apa yang Bisa Kamu Lihat?

Saat kita melihat sekeliling dan sekitar kita, akan ada banyak hal berharga dan pelajaran hidup yang bisa kita dapat. Bahkan dari hal-hal sederhana yang sering luput dari perhatian, kita bisa menemukan makna hidup yang berharga. Seperti yang terangkum dalam potret gadis cilik ini.

Sebuah potret didokumentasikan oleh seorang penduduk kota di Filipina. Potret tersebut memperlihatkan seorang gadis cilik yang mengerjakan PR di pinggir jalan. Dilansir dari laman mirror.co.uk, foto yang diunggah oleh pria bernama James Co tersebut telah mendapat like lebih dari 12 ribu. Lalu siapakah sebenarnya sosok gadis cilik tersebut?

Sebuah berita lokal menyebutkan kalau dua gadis cilik yang terpotret tersebut adalah Jenalyn dan Cielo Gonzales. Di tengah lingkungan yang bisa dibilang kurang kondusif untuk belajar, mereka tetap mencoba fokus pada buku yang mereka bawa.

Eyra San, seorang netizen memberikan komentarnya, "Saya sangat menghargai tekad anak ini untuk belajar. Semoga ada orang, organisasi, atau yayasan yang bisa membantunya untuk mendapat pendidikan. Tuhan memberkati."

Di Indonesia sendiri juga masih banyak anak yang berjuang untuk tetap bisa sekolah di tengah garis kemiskinan. Masih banyak jiwa-jiwa pejuang yang ingin mendapatkan kehidupan yang lebih baik melalui pendidikan. Mungkin selama ini kita sering lupa dan kurang bersyukur dengan semua yang telah kita miliki. Karena di luar sana ada yang kondisinya lebih sulit dari kita, tapi mereka tetap berjuang sekuat tenaga.

Dari potret gadis cilik ini, apa yang bisa kamu lihat? Adakah sesuatu yang menyentuh hatimu atau mengingatkanmu akan sesuatu?

Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi anda :)

Kisah Polisi Yang Menilang Sahabatnya


Di sebuah kota, tinggallah seorang pemuda. Sebut saja namanya Joko. Suatu hari, saat sedang berkendara, ia melihat lampu lalu-lintas yang tak jauh di depannya sudah menyala kuning. Bukannya melambatkan laju mobilnya, Joko malah ‘tancap' gas. Ia tahu, lampu merah di persimpangan itu biasanya menyala cukup lama dan karenanya ia enggan menunggu.

Begitu mendekati lampu lalu-lintas, nyala lampu kuning berganti menjadi merah. Karena berniat menerobos lampu lalu-lintas, Joko pun terus melaju. Namun setelah melaju tak berapa jauh dari persimpangan, tiba-tiba terdengar suara peluit keras sekali. "Priiiiiiitttt!"

Di seberang jalan, seorang polisi melambaikan tangan memintanya berhenti. Dengan hati terpaksa dan penuh dongkol, Joko menepikan kendaraannya. Dari kaca spion, ia memperhatikan polisi yang mendatanginya. Wajahnya familiar.

"Ah, itu kan Andi, teman SMA-ku dulu!" Joko merasa agak lega. Ia pun turun dari mobilnya dan menyambut Andi layaknya teman lama. "Hai, Andi. Senang sekali bisa ketemu kamu lagi!"

"Halo Joko," sapa Andi. Namun, tidak ada senyuman di wajahnya.

"Maaf nih, karena aku lagi buru-buru, jadi terpaksa aku menerobos lampu merah," Joko mencoba memberikan alasan.

Andi mengangguk. "Aku bisa mengerti. Tapi sebenarnya, kami sering memperhatikan kamu melanggar lampu merah di persimpangan ini."

"Oh ya?" Joko memasang muka kurang senang. "Kalau begitu, silakan tilang saja!" Dengan kasar, Joko menyerahkan SIM-nya pada Andi. Kemudian, ia masuk ke dalam mobilnya sambil membanting pintu. Melalui sudut matanya, Joko melihat Andi menulis sesuatu di buku tilangnya. Hatinya jengkel, mengingat perlakuan teman lamanya yang dirasanya kurang simpatik itu.

Tak berapa lama, Andi mengetuk kaca jendela mobilnya. Joko membuka kaca jendela sedikit, mengambil surat tilang yang diselipkan melalui celah sempit itu, dan melemparnya begitu saja ke atas dashboard mobil. Andi tertegun melihat kelakuannya itu. Tapi, ia segera kembali ke posnya tanpa berkata apa pun.

Setelah tiba di tempat tujuan, sebelum turun dari mobil, Joko mengambil surat tilangnya. Tiba-tiba, ia menyadari SIM-nya terselip di situ. Dan kertas yang dikiranya surat tilang ternyata adalah secarik surat untuknya.

"Kenapa aku tidak ditilang?" Sambil terheran-heran, ia segera membaca isi surat Andi.

"Halo Joko, dulu, aku punya seorang anak perempuan. Sayangnya, dia sudah meninggal, tertabrak seorang pengemudi yang ngebut menerobos lampu merah. Mungkin kamu berpikir pelanggaran lalu lintas sebagai hal remeh. Namun bagiku, pelanggaran semacam ini adalah hal besar yang bisa mempengaruhi kehidupan orang lain. Jadi, aku harap kamu hati-hati dalam berkendara. Semoga selamat sampai di tujuan. Salam, Andi."

Joko terhenyak. Air mata penyesalan bercampur kesedihan menetes dari matanya. Segera, ia memutar kendaraannya untuk kembali ke pos polisi di persimpangan tadi. Ia harus meminta maaf pada sahabatnya sekaligus berterima kasih karena telah mengingatkannya. Kali ini, ia mengemudikan kendaraannya dengan lebih cermat dan hati-hati.

Netter yang Bijaksana,

Manusia diciptakan berbeda-beda. Dengan menyadari hal itu, kita pun sepatutnya menyadari bahwa sering kali pula kita memiliki pandangan yang berbeda terhadap sesuatu hal. Seperti pada kisah ilustrasi di atas, kesukaan Joko untuk menerobos lampu merah yang baginya "menyenangkan" justru merupakan sebuah bencana bagi Andi karena pengalamannya yang pahit.

Karena kita tidak hidup seorang diri di dunia ini, kita seharusnya bersedia memperhatikan dan mempertimbangkan penilaian dan pengertian orang lain. Dengan sikap yang penuh kehati-hatian ini, hidup yang kita jalankan akan bermakna lebih baik dan berharga bagi diri kita sendiri juga orang lain di sekitar kita.

Semoga artikel kisah polisi yang menilang sahabatnya bisa bermanfaat bagi kita semua :)